Peran Komunikasi Verbal dan Non-Verbal dalam Pengambilan Keputusan Etis

Gunakan Komunikasi Verbal dan Non-Verbal untuk Dapatkan Keputusan yang Tepat!


Dalam setiap langkah hidup kita, kita sering dihadapkan pada keputusan-keputusan yang penting. Apakah itu di tempat kerja, dalam hubungan pribadi, atau dalam situasi sehari-hari lainnya, kita harus memilih tindakan yang tepat. Namun, pernahkah kamu berpikir tentang bagaimana komunikasi verbal dan non-verbal memainkan peran kunci dalam proses pengambilan keputusan etis? 


Komunikasi verbal adalah cara kita berbicara dan menyampaikan informasi melalui kata-kata. Ini mencakup semua yang kita katakan, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam pengambilan keputusan etis, komunikasi verbal memainkan peran penting dalam beberapa cara yang berbeda.


Pertama, kata-kata kita digunakan untuk menggambarkan situasi dan masalah. Sebuah deskripsi yang jelas dan akurat adalah langkah awal dalam memahami situasi dengan benar. Misalnya, ketika kamu berbicara tentang situasi di tempat kerja yang melibatkan masalah etis, cara kamu menggambarkannya dapat mempengaruhi cara orang lain memandangnya.


Selain itu, komunikasi verbal juga digunakan untuk menyampaikan argumen, pendapat, dan ide. Saat kamu harus mempertimbangkan berbagai pilihan, kemampuan untuk mengungkapkan pemikiranmu dengan jelas dan persuasif akan memengaruhi apakah keputusan yang diambil akan etis atau tidak.



Sedangkan dalam komunikasi non-verbal, yang mencakup bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan bahkan intonasi suara. Komunikasi non-verbal adalah komponen yang sering diabaikan dalam pengambilan keputusan etis, tetapi memiliki dampak besar. Ekspresi wajah, misalnya, dapat mengungkapkan emosi dan niat yang mendasari kata-kata kita. Sebagai contoh, senyuman tulus saat berbicara tentang tindakan etis dapat memberikan keyakinan kepada orang lain bahwa kamu sungguh-sungguh berkomitmen pada nilai-nilai tersebut.


Selain itu, bahasa tubuh kita dapat mengungkapkan tanda-tanda ketidakjujuran atau ketidakpastian. Gerakan gelisah atau mata yang menghindari kontak mata mungkin mengindikasikan bahwa seseorang merasa tidak nyaman dengan keputusan yang diambil atau mungkin merasa tidak sepenuhnya etis.



Untuk mengambil keputusan etis yang benar, penting untuk memadukan komunikasi verbal dan non-verbal dengan harmoni. Kata-kata kamu harus sejalan dengan bahasa tubuhmu, ekspresi wajah, dan nada suara kamu. Ini akan membantu kamu membangun kepercayaan dengan orang lain dan memastikan bahwa pesanmu dipahami dengan benar. Selain itu, mendengarkan dengan aktif juga merupakan bagian penting dari komunikasi. Ini melibatkan memperhatikan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan intonasi suara orang lain, bukan hanya kata-kata yang mereka katakan. Dengan mendengarkan dengan cermat, kamu dapat mendeteksi ketidakjujuran atau kebingungan dalam komunikasi mereka.


Dalam kesimpulan, peran komunikasi verbal dan non-verbal dalam pengambilan keputusan etis tidak boleh diabaikan. Kedua elemen ini saling melengkapi dan membantu kita memahami, menyampaikan, dan menganalisis situasi dengan lebih baik. Dengan komunikasi yang efektif, kita dapat memastikan bahwa keputusan yang kita ambil adalah yang paling etis dan bermanfaat bagi semua pihak. Mari kita terus meningkatkan keterampilan komunikasi kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik.




Referensi : 


Knapp, Mark & Hall, Judith. 2022. The Psychology of Nonverbal Communication.


Comments

Popular Posts