Contoh-contoh entitlement mentality dalam kehidupan sehari-hari, dan cara mengatasinya
Mentalitas entitlement, atau mentalitas yang merasa berhak atas sesuatu tanpa melibatkan usaha atau pengorbanan yang memadai, telah menjadi permasalahan yang semakin umum dalam masyarakat saat ini. Disini, kita akan menjelajahi beberapa contoh konkret dari entitlement mentality dalam kehidupan sehari-hari dan membahas cara-cara mengatasinya.
Contoh-contoh Entitlement Mentality dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Dalam Pekerjaan: Seseorang yang mengharapkan kenaikan gaji atau promosi tanpa melakukan peningkatan dalam kinerja atau mengambil inisiatif tambahan.
2. Dalam Hubungan: Pasangan yang menganggap pasangan mereka harus selalu mengalah dan memenuhi semua keinginan mereka, tanpa memperhatikan kebutuhan atau keinginan pasangan.
3. Dalam Lingkungan Sosial: Individu yang mengharapkan pujian atau perhatian terus-menerus tanpa memberikan kontribusi nyata kepada kelompok atau komunitas tempat mereka berada.
4. Dalam Konsumsi: Orang yang mengharapkan barang-barang mewah atau gaya hidup tertentu tanpa memiliki sumber daya yang cukup atau usaha untuk mencapainya.
5. Dalam Lingkungan Pendidikan: Mahasiswa yang mengharapkan nilai tinggi tanpa melakukan usaha belajar yang memadai atau mengabaikan tanggung jawab akademik mereka.
Cara Mengatasi Entitlement Mentality
Atasi entitlement mentality mu dengan cara dibawah ini, yakni:
Peningkatan Kesadaran Diri
Orang yang menderita mentalitas entitlement sering tidak menyadari bahwa sikap mereka tidak sehat. Peningkatan kesadaran diri melalui introspeksi dan refleksi dapat menjadi langkah pertama untuk mengatasi masalah ini.
Mendorong Tanggung Jawab Pribadi
Penting untuk mengajarkan nilai tanggung jawab pribadi. Ini bisa dimulai dari usia muda di rumah dan sekolah, dengan memberikan penghargaan pada usaha dan hasil yang dicapai.
Penghargaan atas Usaha
Masyarakat harus lebih menghargai usaha daripada hanya hasil akhir. Ini dapat merangsang orang untuk berusaha lebih keras dan mengurangi pemikiran bahwa hasil harus diberikan tanpa usaha.
Promosi Berdasarkan Kinerja
Di tempat kerja atau dalam berbagai aspek kehidupan, promosi dan penghargaan harus diberikan berdasarkan kinerja yang nyata, bukan sekadar karena ekspektasi atau harapan.
Pendidikan tentang Kegagalan
Mengajarkan pentingnya kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh adalah langkah penting. Ini membantu mengatasi mentalitas entitlement yang merasa tidak perlu belajar dari kesalahan.
Praktek Empati
Mengembangkan empati membantu seseorang melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Ini dapat membantu mengurangi pandangan bahwa semua harus berputar di sekitar individu tersebut.
Memberikan Kontribusi Positif
Mendorong partisipasi aktif dalam kelompok atau komunitas tempat individu tersebut berada, sehingga mereka merasa nilai dan kepentingan mereka sebanding dengan yang lain.
Mentalitas entitlement dapat memiliki dampak negatif yang luas dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengenali contoh-contoh konkret dari perilaku ini dan menerapkan langkah-langkah yang disebutkan di atas, kita dapat secara efektif mengatasi masalah ini dan membantu membangun masyarakat yang lebih bertanggung jawab dan berempati. Mengatasi entitlement mentality bukanlah tugas yang mudah, tetapi usaha kolektif untuk mengubah pandangan dan perilaku dapat memberikan manfaat jangka panjang yang signifikan.
Referensi :
Townsend, John. 2015. The Entitlement Cure: Finding Success in Doing Hard Things the Right Way.
Comments
Post a Comment