Apa itu entitlement mentality?

Berhenti Merasa Layaknya Bintang: Mengatasi Entitlement Mentality dalam Hidupmu


Entitlement mentality, atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai pola pikir hak kepemilikan, merujuk pada sikap atau pandangan seseorang yang merasa memiliki hak atas sesuatu tanpa perlu berkontribusi atau bekerja keras untuk mendapatkannya. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan individu yang mengharapkan perlakuan istimewa, pengakuan, atau pemberian tanpa pertimbangan adil atau pantas. Entitlement mentality dapat muncul dalam berbagai konteks kehidupan, seperti di tempat kerja, dalam hubungan interpersonal, atau dalam masyarakat secara keseluruhan.


Ciri-Ciri Entitlement Mentality

1. Harapan Istimewa

Individu dengan pola pikir ini cenderung mengharapkan perlakuan istimewa, penghargaan, atau imbalan tanpa melakukan usaha ekstra yang sebanding.


2. Ketidakpuasan

Mereka sering merasa tidak puas dengan apa yang telah diberikan dan selalu menginginkan lebih tanpa mempertimbangkan apa yang sebenarnya mereka sumbangkan.


3. Kurangnya Empati

Entitlement mentality dapat mengarah pada kurangnya empati terhadap perspektif dan perasaan orang lain. Mereka mungkin sulit memahami mengapa orang lain tidak memberikan apa yang mereka inginkan.


4. Pengecualian dari Aturan

Individu dengan pandangan ini cenderung merasa aturan umum tidak berlaku bagi mereka karena mereka merasa lebih istimewa.


5. Rasa Kebencian Terhadap Kritik

Kritik atau umpan balik negatif seringkali tidak ditanggapi dengan baik oleh mereka yang memiliki pola pikir hak kepemilikan. Mereka merasa bahwa mereka seharusnya tidak dapat dikritik.


Penyebab Entitlement Mentality


Pengasuhan


Lingkungan di mana seseorang dibesarkan dapat memainkan peran dalam membentuk pandangan mereka tentang hak kepemilikan. Jika seseorang selalu diberikan apa yang diinginkan tanpa usaha, mereka mungkin tumbuh dengan pola pikir ini.


Budaya Instant Gratification


Masyarakat yang mendorong pemenuhan keinginan instan tanpa kerja keras bisa menghasilkan pola pikir hak kepemilikan. Teknologi modern dan media sosial juga bisa memperkuat ekspektasi ini.


Penghargaan Tanpa Pertimbangan


Pemberian penghargaan tanpa pertimbangan yang adil dapat mendorong seseorang untuk mengembangkan pandangan bahwa hak istimewa adalah norma.


Ketidakpastian atau Kegagalan Mengatasi Frustasi


Ketidakpastian atau kesulitan dalam hidup dapat menyebabkan beberapa orang mencari pemenuhan instan untuk mengatasi frustasi atau kekecewaan.



Entitlement mentality adalah pola pikir yang dapat menghambat perkembangan pribadi dan hubungan sosial. Mengenali dan mengatasi sikap ini memerlukan kesadaran diri, usaha keras, dan kemauan untuk melihat dunia dari sudut pandang yang lebih luas. Dengan mengubah pola pikir ini, seseorang dapat mengembangkan hubungan yang lebih sehat dan berkontribusi lebih positif dalam masyarakat.




Referensi : 


Caldwell, Christopher. 2020. The Age of Entitlement: America Since the Sixties.


Comments