Phonophobia

Apakah Kamu Menderita Phonophobia? Kenali Tanda-tandanya Sekarang!


Pernahkah kamu merasakan detak jantung meningkat, keringat dingin mengalir, dan perasaan cemas melanda saat mendengar suara keras atau berisik? Jika ya, kamu mungkin telah mengalami apa yang disebut sebagai "phonophobia". Istilah ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi dampaknya dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari bagi mereka yang menderita. 


Apa itu Phonophobia ?


Phonophobia adalah kecemasan yang berlebihan terhadap suara atau kebisingan. Bukan hanya tentang tidak suka mendengarkan suara yang keras, tetapi lebih kepada respons fisik dan emosional yang berlebihan terhadap suara tersebut. Meskipun phonophobia sering kali dikaitkan dengan gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan generalisasi atau gangguan panik, namun ia juga dapat terjadi secara independen.


Penyebab Phonophobia 

Penting untuk memahami bahwa phonophobia bukanlah keengganan biasa terhadap suara keras. Ada sejumlah faktor yang dapat menjadi penyebab munculnya phonophobia:


1. Trauma atau Pengalaman Traumatis

Phonophobia dapat dipicu oleh pengalaman traumatis di masa lalu yang melibatkan suara keras atau berisik. Ini bisa berupa ledakan, kecelakaan lalu lintas, atau situasi lain yang meninggalkan kesan mendalam.


2. Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis, seperti migrain, hiperakusis (sensitivitas berlebih terhadap suara), atau gangguan pendengaran, dapat berkontribusi pada perkembangan phonophobia.


3. Faktor Genetik dan Lingkungan

Ada kemungkinan faktor genetik yang memengaruhi kecenderungan seseorang terhadap phonophobia. Selain itu, lingkungan di mana seseorang dibesarkan juga dapat berperan dalam mengembangkan ketakutan ini.


Dampak pada Kesejahteraan Mental

Phonophobia dapat memiliki dampak serius pada kesejahteraan mental seseorang. Ketakutan konstan terhadap suara atau kebisingan dapat menyebabkan stres kronis, kecemasan berlebih, isolasi sosial, dan bahkan depresi. Individu yang mengalami phonophobia mungkin menghindari situasi atau tempat-tempat yang berpotensi memicu ketakutan mereka, yang pada gilirannya dapat membatasi kehidupan sehari-hari mereka.


Cara Mengatasi Phonophobia

Meskipun mengatasi phonophobia mungkin menantang, langkah-langkah berikut dapat membantu individu mengelola dan mengatasi ketakutan mereka:


- Terapi Psikologis

Terapi kognitif perilaku (CBT) telah terbukti efektif dalam mengobati berbagai jenis kecemasan, termasuk phonophobia. Terapis dapat membantu individu mengidentifikasi pola pikir negatif dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih seimbang.


- Terapi Eksposur

Terapi ini melibatkan paparan bertahap terhadap suara atau kebisingan yang memicu ketakutan, dengan tujuan untuk mengurangi respons kecemasan yang berlebihan.


- Relaksasi dan Teknik Pernafasan

Teknik relaksasi dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi kecemasan secara umum dan mengurangi respons fisik terhadap suara.


- Pendekatan Multidisipliner

Untuk kasus yang lebih kompleks, pendekatan yang melibatkan tim berbagai profesional kesehatan, seperti psikolog, dokter, dan ahli pendengaran, mungkin diperlukan.



Phonophobia adalah fenomena yang kompleks, tetapi tidak harus mengendalikan kehidupan seseorang. Dengan pemahaman yang tepat, dukungan profesional, dan tekad untuk mengatasi ketakutan ini, individu yang menderita phonophobia dapat meraih kembali kendali atas kehidupan mereka dan merangkul dunia suara tanpa rasa takut. Ingatlah, langkah pertama menuju kesembuhan adalah dengan mencari bantuan yang tepat dan memulai perjalanan menuju kesejahteraan mental yang lebih baik.




Referensi : 


Vitelli, Romeo. 2018. The Everything Guide to Overcoming PTSD.


Comments